Sebelum lahir Desa Cibogo, ada rombongan yang sedang menempuh perjalanan yang cukup jauh. Ternyata rombongan tersebut adalah rombongan Pangeran Sutajaya Upas. Rombongan Pangeran Sutajaya Upas berhenti disebuah tempat yang sejuk dan subur, pesawahan yang menguning keemasan menambah keindahan daerah tersebut dimata Pangeran Sutajaya Upas dari Cirebon.
Ditempat itu pula dibuat perkemahan untuk tempat tinggal sementara waktu, perbekalan yang dibawa dari Cirebon seperti beras, sayur-sayuran dan lain-lain, cukup untuk beberapa hari.
Tetapi Pangeran Sutajaya Upas menginginkan ikan sebagai lauk pauknya. Kemudian diperintahkan prajuritnya yang bernama Ki Wira Permana dan Ki Wira Brama untuk mencari ikan.
Tidak terlalu jauh dari perkemahan ditemukan sebuah kolam yang diduga terdapat ikan – ikan yang dapat dijadikan santapan rombongan Pangeran Sutajaya Upas.
Kemudian dengan sigap kedua santri dari Cirebon, itu menguras kolam tersebut hingga kelihatan ikan - ikannya,
Tetapi tiba – tiba kedua bawahan Pangeran Sutajaya Upas menjadi kaget, sebab yang nampak di kolam itu hanya ikan – ikan yang sejenis yaitu Ikan Bogo ( Deleg ) dengan perasaan yang penuh tanda tanya, keduanya langsung melaporkan kejadian aneh itu kepada Pangeran Sutajaya Upas, karena rasa lapar sudah tidak tahan lagi, Pangeran Sutajaya Upas memerintahkan agar menangkap Ikan Bogo itu untuk segera dimasak sebagai hidangan makan siang.
Begitu lahapnya Pangeran Sutajaya Upas memakan ikan – ikan Bogo itu hingga tersisa bagian kepala, duri dan bagian ekor, sisanya itu oleh Pangeran Sutajaya Upas dibuang lagi kekolam itu. Setelah sisa – sisa ikan itu dibuang kekolam terjadi keanehan, yaitu sisa – sisa makanan berupa ikan – ikan itu tiba – tiba hidup kembali. Dari peristiwa itu Ikan Bogo dalam kondisi tinggal durinya, itu dinamakan Ikan Bogo Siragas.
Untuk membangun padukuhan tersebut, Pangeran Sutajaya Upas menugaskan Ki Wira Brama dan Ki Wira Permana untuk tetap tinggal dipedukuhan, agar penduduk ada yang membina dan memberikan arahan dalam mengolah lahan pertanian.
Sejak saat itu pendukuhan yang meninggalkan miseri tentang Ikan Bogo itu oleh Pangeran Sutajaya Upas diberi nama Desa Cibogo . Selanjutnya Pangeran Sutajaya Upas bersama pengikutnya yang lain melanjutkan kembali perjalanan menuju kearah selatan.
Dalam masa pemerintahan sekarang Desa Cibogo menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.